PUASA DAN KESEHATAN
Oleh : Ust. Hadi Mulyanto, M.Pd.I
Makna Puasa
Kata
puasa dalam bahasa arabnya adalah shaum dan shiyam. Puasa menurut
etimologi/bahasa
adalah menahan diri (imsak). Sedangkan menurut
terminologi/istilah syara, puasa adalah salah satu ibadah kepada Allah SWT
dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang
dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Menurut
Quraish Shihab, al-Qur’an menggunakan kata shiyam dan shaum untuk
menunjukkan arti puasa. Kata shiyam terdapat dalam surah
al-Baqarah ayat 183. Sedangkan kata shaum terdapat dalam surah
Maryam ayat 26. Baik shiyam maupun shaum berasal dari satu kata
yang artinya menahan diri. Persamaan shaum dan shiyam adalah
bahwa kedua-duanya adalah menahan diri. Orang yang tidak menahan dirinya dalam
hal-hal yang tidak dibenarkan agama, maka dinamakan bahwa orang tersebut tidak
melakukan shaum ataupun shiyam.
Puasa terdiri dari 3 tingkatan. Pertama, puasa perut. Tingkatan paling awal adalah puasa memenuhi
syariat, yakni puasa muslim pada umumnya. Kedua,
puasa hawa nafsu. Tingkatan selanjutnya setelah puasa perut, puasa sesuai
syariat yang diikuti menahan hawa nafsu. "Apabila engkau berpuasa hendaklah
telingamu berpuasa, juga matamu, lidahmu dan mulutmu, tanganmu dan setiap
anggota tubuhmu atau setiap panca inderamu". (Hadis Nabi SAW). Ketiga, puasa qolbu (Hati). Tingkatan tertinggi setelah puasa hawa
nafsu, puasa yang diikuti dengan menahan dari segala kecenderungan yang rendah
dan pikiran yang bersifat duniawi, serta memalingkan diri dari segala sesuatu
selain Allah.Keadaan Sadar (Kesadaran).Atau perilaku/ perbuatan secara sadar
dan mengingat Allah (zikrullah) inilah kunci dari takwa.Sayidina Ali bin Abi
Thalib mengatakan "puasa qolbu adalah menahan diri dari segala pikiran dan
perasaan yg menyebabkan terjatuh pada dosa”.
Puasa Ramadhan
Puasa
ramadhan adalah salah satu bentuk ibadah puasa yang wajib bagi orang Islam yang
sudah memenuhi syarat dan rukunnya dengan mengharap ridha kepada Allah SWT
dengan cara menahan diri dari semua hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak
terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan berniat terlebih dahulu pada
malam harinya.
Syarat dan Rukun Puasa Ramadhan
Syarat puasa adalah sesuatu yang harus terpenuhi
sebelum melaksanakan puasa. Syarat puasa ramadhan yaitu, Pertama,
beragama Islam. Kedua, sudah baligh. Ketiga,
berakal sehat/tidak gila. Keempat,
tamyiz/sudah bisa membedakan mana yang baik dan tidak. Kelima, mampu fisiknya secara syariat. Keenam, tidak sedang haid, nifas, melahirkan saat puasa walaupun
tidak ada darah saat melahirkan.
Rukun puasa adalah sesuatu yang
harus dilakukan saat pelaksanaan puasa. Rukun puasa dalam madzhab Syafi'i ada 4
(empat) yaitu Pertama, niat dalam
hati. Puasa ramadhan dianggap tidak sah tanpa disertai dengan niat yang
dilakukan di malam hari sebelum subuh (terbitnya fajar). Kedua, menahan diri dari makan dan minum walaupun sedikit. Ketiga, menahan diri dari jimak
(melakukan hubungan intim dengan suami / istri). Keempat,
menahan diri dari muntah yang disengaja.
Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Menurut Kitab
Fatkhul Qorib bahwa ada 10 perkara yang membatalkan puasa Ramadhan atau puasa
sunnah yaitu Pertama, sampainya
sesuatu benda padat atau cair ke dalam perut/rongga atau kepala seperti mulut,
kuping, dan lain atau yang tertutup. Kedua,
sampainya sesuatu benda padat atau cair ke dalam perut/rongga yang
tertutup. Ketiga, masuknya obat
melalui jalan depan (kemaluan) atau belakang (anus). Keempat, muntah secara
sengaja. Kelima, hubungan intim
(jimak) suami istri dengan sengaja. Keenam,
keluar sperma selain jimak seperti onani, mengkhayal, atau mencium istrinya
dengan syahwat. Ketujuh, haid. Kedelapan, nifas. Kesembilan, gila. Kesepuluh, murtad
atau keluar dari Islam.
Adapun Perilaku
yang membuat puasa seseorang sah namun tidak mendapat pahala dan fadhilah puasa
yaitu ghibah (gosip), adu domba, berbohong, memandang lawan jenis dengan syahwat,
sumpah palsu, berkata jorok, porno / jelek.
Manfaat Puasa Ramadhan
Menurut
Al Arabiya ada 4 ( empat ) manfaat yang luar biasa yang bisa dapatkan dari
puasa, yaitu : Pertama, menciptakan
ketenangan hati dan pikiran. Di balik
indahnya puasa di bulan suci ramdhan, banyak umat muslim mempraktikkan
kemurahan hati dengan beramal, berkumpul bersama keluarga di meja iftar,
meningkatkan spiritualitas dengan berdoa dan pengendalian diri dengan berlatih
berperilaku baik. Ternyata kebiasaan tersebut membangun perasaan damai,
ketenangan, dan kepuasan diri.
Kedua, menurunkan
kolesterol jahat. Sebuah studi yang pernah dilakukan oleh Annals
of nutrition Metabolism pada 1997, di mana di dalam data tersebut
menunjukkan bahwa puasa mampu menurunkan LDL atau kolesterol jahat sebesar 8%,
trigliserida sebesar 30%, selain itu juga meningkatkan kolesterol baik sebesar
14,3% sehingga dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung.
Ketiga, membantu mengatasi ketergantungan. Banyak
orang yang tidak mampu menjauhkan diri mereka dari yang namanya rokok, makanan,
minuman, berbohong bahkan bergunjing. Nah, dengan puasa saat seperti ini maka tubuh
kita mampu menyesuaikan diri dengan latihan menahan diri dari
ketergantungan-ketergantungan yang terjadi saat kita tidak berpuasa.
Keempat, meningkatkan pemecahan lemak dan
menurunkan berat badan saat anda sedang berpuasa seperti
sekarang ini, cadangan lemak yang ada di
tubuh Anda akan diubah menjadi energi yang menggantikan asupan makanan yang
menjadi sesering saat tak berpuasa. Jika anda bisa dan mampu mempertahankan
kebiasaan makan dengan sedikit makanan tentunya hal tersebut akan sangat
membantu membuang lemak yang tak perlu.
Hikmah Puasa untuk Kesehatan
Sebuah hadis dalam kitab At-Targhib
Wa Tarhib menyebutkan sabda Rasulullah SAW : shuumui tasikhu, artinya berpuasalah kamu maka
niscahya kamu akan sehat. Berpuasa, selain membentuk pribadi yang
bertakwa, ternyata bisa menyehatkan jasmani bahkan bisa menyembuhkan berbagai
macam penyakit. Berikut pendapat para ahli kesehatan dunia tentang manfaat
puasa:
Menurut
Dokter MAT Assegaf, ada 63 penyakit yang terjadi dalam tubuh manusia
diakibatkan oleh kesalahan pola makan dan minum. Berpuasa didefinisikan sebagai
periode tubuh yang pantang mengasup semua jenis makanan atau makanan tertentu.
Bertolak belakang dengan persepsi bahwa berpuasa memperburuk kesehatan, justru
memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Dr
Alexius Karl, seorang doktor ahli bedah dan psikiater berkebangsaan Amerika
sekaligus peraih hadiah nobel untuk bidang kedokteran, mengemukakan bahwa salah
satu cara yang paling ampuh dalam menyehatkan fungsi makanan adalah denga
berpuasa. (Majalah al-Wa’yu al Islami, Ramadhan, 1930 H/ 1970 M,
terbitan Kementrian Waqaf dan Agama Kuwait).
Jalal
Saour berpendapat bahwa berkurangnya cairan pada puasa akan menurunkan heart
rate atau kerja jantung, serta mencegah penggumpalan darah yang termasuk
penyebab serius panyakit jantung. (Jalal, Riyad, 1990).
Elson
M Haas MD, Direktur Medical Centre of Marin (sejak 1984) mengatakan bahwa,
dalam puasa (cleansing dan detoksifikasi) merupakan bagian dari trilogy
nutrisi, balancing, building (toning). Elson percaya bahwa
puasa adalah bagian yang hilang “missing link” dalam diet di dunia
Barat. Kebanyakan orang di Barat mengalami over eating atau makan
berlebihan, makan dengan protein yang berlebihan, dan lemak yang berlebihan
pula. Masih menurutnya, puasa dapat mengobati penyakit seperti Influeza,
bronkitis, diare, konstipasi, alergi makanan, astma, aterosklerosis, penyakit
jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada
punggung, sakit mental, angina pectoris (nyeri dada karena jantung), panas dan
insomnia.
Dr
Sabah al-Baqir dan kawan-kawan, mengatakan bahwa puasa dapat mengurangi
jumlah hormon pemicu stres. Dia bersama tim dari Falkutas kedokteran
Universitas King Saud melakukan studi terhadap hormon prolaktin, insulin dan
kortisol, pada tujuh orang laki-laki yang berpuasa sebagai sampel. Hasilnya
bahwa tidak ada perubahan signifikan pada level kortisol.
Dr
Riyadh Sulaiman dan kawan-kawan, tahun 1990, dari RS Universitas King
Khalid, Riyadh, Saudi Arabia, melakukan penelitian terhadap pengaruh puasa
Ramadhan terhadap 47 penderita diabetes jenis kedua (pasien yang tidak
tergantung insulin) dan beberapa orang sehat. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa puasa bulan Ramadhan tidak menimbulkan penurunan berat badan yang
signifikan.
Menurut
situs doktersehat.com bahwa pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan
jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, di antaranya yaitu :
1.
Memberikan kesempatan bagi alat
pencernaan untuk beristirahat;
2.
Membebaskan tubuh dari racun,
kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan;
3.
Memblokir makanan untuk bakteri,
virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup;
4.
Menambah jumlah sel darah putih
dan meningkatkan daya tahan tubuh;
5.
Menyeimbangkan kadar asam dan basa
dalam tubuh; memperbaiki fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses
fisiologis dan biokimia tubuh. Hormon dikeluarkan oleh kelenjar endokrin dan
hipofisis sebagai reaksi tubuh terhadap berbagai tekanan dan stres lingkungan.
Kekurangan atau kelebihan produksi hormon tertentu akan berdampak buruk pada
kesehatan tubuh. Misal ketika mengalami stres, hormon insulin dan adrenalin
yang mengatur waktu lapar terganggu sehingga nafsu makan hilang atau bahkan
datang lebih cepat. Kekurangan produksi hormon insulin berakibat munculnya
penyakit diabetes, sedangkan bila berlebihan tubuh akan menderita hiperglikemia.
Pada saat puasa orang akan bersabar dan berusaha menahan amarah dan senantiasa
pasrah pada Tuhan. Hal itu akan membuat fungsi hormon berjalan normal sehingga
irama hidup lebih harmonis.
6.
Meremajakan sel-sel tubuh. Ketika
kita berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga mempunyai
kesempatan untuk memperbarui sel-selnya.
7.
Meningkatkan fungsi organ tubuh.
Puasa akan memberikan rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ
tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan, dan meningkatkan
fungsi organ sesuai fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi lebih
tajam. Puasa meningkatkan fungsi organ reproduksi. Hal ini terkait dengan
peremajaan sel-sel yang berpengaruh pada sel-sel urogenitalis dan alat-alat
reproduksi lainnya. Hormon yang berkaitan dengan masalah perilaku seksual tidak
hanya dihasilkan oleh organ indung telur (estrogen) dan testis (testosteron),
tetapi juga oleh kelenjar hipofisis.
Oleh
karena itu tidaklah merugi bagi orang-orang yang rajin berpuasa, malah justru
sudah dijamin kesehatannya oleh Allah SWT. Mari berpuasa ramadhan sebulan penuh
untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penulis
adalah Santri Pondok Pesantren Mahadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal 1994 –
2000 dan Alumnus Pascasarjana Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Editor : Slamet DH
0 komentar :
Posting Komentar