Home » » Yenika, Perjuangan Melawan Kanker Serviks

Yenika, Perjuangan Melawan Kanker Serviks

Written By Unknown on Selasa, 21 April 2015 | 01.21

Nasikhatul Laeli-Bumiayu
Oleh : Nasikhatul Laeli ( Mahasiswa Universitas Peradaban)

Perempuan adalah makhluk ciptaan Allah yang dimuliakan keberadaannya di dunia. Keberadaan seorang perempuan bagi laki-laki merupakan sebuah perhiasan hidup yang harus dijaga dan dimuliakan. Laki-laki yang mempunyai kedudukan yang terhormat secara pasti terdapat  juga partisipasi perempuan didalamnya.

Lemah, menangis, rapuh, bermain perasaan adalah karakter mayoritas perempuan.  kendati demikian, mereka tetap manusia yang mempunyai akal dan banyak dari mereka yang mampu menempatkan dirinya dengan kemampuan laki-laki. Sungguh, perempuan merupakan makhluk yang memiliki sejuta rahasia dalam kisah dihidupnya.

Yenika Arisetiyani

Wanita bernama lengkap Yenika Arisetiyani ini adalah seorang guru di Sekolah Menengah Islam Ta’allumul Huda Bumiayu, dan juga seorang dosen di Universitas Peradaban. Lulusan UNNES ini dikenal sebagai  sosok wanita yang memiliki etos kerja yang tinggi dan juga sebagai wanita karir sejati serta memiliki wajah yang berparas Anggun.

Ibu dari Alifah, Kiasa, dan Aisyah ini  juga termasuk salah satu penggila bisnis online, dia tergabung dalam member bisnis MCI Nano Spray Resmi dari Jepang. Dengan memanfaatkan media sosial Yenika melakukan promosi besar-besaran bersama rekan bisnis lainnya.

Dosen yang berasal dari desa Dukuh Pojok Penggarutan Bumiayu ini dikenal sebagai sosok yang ramah, kedekatannya dengan mahasiswa menjadikan Yenika sebagai salah satu dosen favorit di kampus. Tak jarang banyak mahasiswa yang terinspirasi olehnya. Hal ini dikarenakan dalam mengajar Yenika selalu memberikan motivasi ataupun semangat  yang menginspirasi banyak orang.

Yudha wiguna, salah satu mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Bahasa Inggris Universitas Peradaban Bumiayu menyatakan bahwa, Yenika adalah dosen yang bisa menempatkan dirinya dikampus, saat dikelas beliau menjadi guru ataupun dosen, saat di luar kelas beliau  menjadi sosok yang bisa dikatakan menjadi teman dekat, dan saat mahasiswanya banyak yang mengeluh akan berbagai macam persoalan, dia bersedia menampung kegelisahan mahasiswanya dan memberikan solusi atas curhatan mahasiswanya.

Mengidap Kanker Serviks.

Kanker Serviks atau Kanker Leher Rahim merupakan satu kanker terganas yang yang menyerang wanita setelah kanker payudara. Bagian yang diserang oleh kanker ini adalah bagian dari kanker leher rahim wanita. Kanker serviks juga menjadi salah satu penyebab kematian terbesar wanita di Indonesia, bahkan badan PBB yaitu WHO juga mengatakan bahwa penyakit kanker serviks ini menduduki peringkat pertama yang menjadi penyebab kematian kaum wanita didunia. Kanker serviks adalah sebuah mimpi buruk bagi setiap hidup wanita.

Tepatnya tahun 2013, Yenika divonis memiliki Kanker Serviks dan tidak bisa hamil oleh dokter, padahal saat itu Yenika sudah memiliki dua orang putri, Alifah dan Kiasa. “Penyakit ini membuat saya merasa sangat terpuruk dan depresi berat, hidup ini benar-benar hanya sampai depan pintu saja, dunia ini seakan sudah tidak ada artinya” ujar Yenika saat ditemui diruang tugasnya.

Yenika pun sempat menyuruh suaminya untuk menikah lagi, tetapi suaminya menolak dan lebih memilih menjaga anak-anak serta membantu proses penyembuhan penyakitnya. Melalui pengobatan Klinik Herbal Jeng Ana, Yenika melakukan kontrol disetiap pemeriksaanya. Kurun waktu setahun Yenika bolak-balik ke klinik herbal ini, dengan kesungguhan dan ketekunannya Yenika ikhlas menjalani ini semua, dan tak disangka melalui pengobatan herbal ini dia sembuh total.

Memang Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya. Dengan perjuangan yang ikhlas dan semangat yang tinggi, semua orang pasti bisa mendapatkan hasil yang diharapkan. Setelah dinyatakan sembuh Yenika hamil anak ke-tiganya. Aisyah adalah sebuah jawaban bahagia dari Tuhan atas apa yang telah diperjuangkannya.

Apakah Yenika adalah sosok Kartini masa kini?

21 April 1879 lahirlah sosok penggerak hak wanita, Raden Ajeng Kartini, atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini. Tokoh perempuan Jawa sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia ini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan. Kartini adalah putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara dan istri pertamanya, M.A. Ngasirah. Ia dibesarkan dalam keluarga priyayi Jawa. Kartini bersekolah di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 tahun. Di sekolah tersebut, Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. Meski ia tidak bersekolah lagi, ia di rumah tetap belajar sendiri dan menulis surat berbahasa Belanda kepada teman-teman korespondensinya yang berasal dan Belanda, salah satunya adalah Rosa Abendanon. Dan buku-buku, koran, dan majalah Eropa yang telah dibacanya, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir para perempuan Eropa. Maka, timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, di mana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.

Kartini merupakan wanita Indonesia pertama yang mempunyal cita-cita untuk memajukan kaumnya dalam bidang pendidikan khususnya pengajaran. Kolotnya adat pada waktu itu membuat kaum wanita menjadi memiliki kedudukan yang rendah dibanding laki-laki. Budaya kawin paksa dan  poligami, kaum wanita tidak diperbolehkan bersekolah di sekolah yang formal, hal seperti iniyang membuat Kartini tergerak hatinya untuk membela kaum wanita.

Kartini dan Yenika perempuan beda masa yang berjuang dalam sisi hidup keperempuanan. Mereka berjuang melawan kebodohan dengan mengajar. Wanita merupakan sosok yang lemah tetapi memiliki rasa perjuangan yang kuat. Dua sosok tersebut telah menjawab persoalan wanita dalam kehidupan masyarakat. Emansipasi sangatlah melekat di kedua sosok tersebut. Mereka telah merubah nasib suatu kehidupan yang sagat menentukan kehidupan lain. Mereka mampu memberikan warna dan kekuatan sendiri di hati masyarakat.

Pergerakan wanita Indonesia semakin terasa dan membawa dampak luar biasa. Melihat kaum wanita berada dalam posisi kepemimpian dengan tidak melupakan adat ketimuran dan kodrat wanita dalam agama Islam di jaman sekarang bukanlah hal yang tabu lagi. Kini mulailah wanita Indonesia merubah yang gelap menjadi terang dalam dirinya dan sesama.

Perjuangan memang belum berakhir, wanita Indonesia sekarang seolah-olah tinggal menikmati perjuangan Kartini. Sebagai kaum yang di muliakan Tuhan, akan lebih baik jika wanita mampu menempatkan dirinya di kondisi apapun. Saat di rumah, wanita adalah pelayan bagi suaminya, saat wanita ada di kelas untuk mengajar, sepantasnya wanita bertugas untuk memberikan pengetahuan kepada anak didiknyam dan saat di masyarakat wanita mengabdikan dirinya untuk kebaikan bersama.

Sedikit refleksi untuk membangkitkan semangat wanita Indonesia, inilah syair sang Pahlawan Nasional Wanita Indonesia.

Ibu Kita Kartini

WR Supratman

Ibu kita Kartini, putri sejati Putri Indonesia, harum namanya

Ibu kita Kartini, pendekar bangsa Pendekar kaumnya untuk merdeka

Wahai ibu kita Kartini Putri yang mulia Sungguh besar cita-citanya Bagi Indonesia Ibu kita kartini, putri jauhari Putri yang berjasa seindonesia Wahai ibu kita kartini Putri yang mulia Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia


Selamat Hari Kartini …

Selamat Berjuang Wanita Indonesia …

Biodata Penulis  :


Nama               : Nasikhatul Laeli
TTL                 : Brebes, 29 Mei 1994
Alamat             : RT 03/01 Desa Laren Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.
No. Hp            : 0852-2539-2972
Medsos           : Facebook       : Nasi-Aduel-Laeli-Ndut-Ndut
                          Twitter          : @Endut_dwut
 


0 komentar :

Posting Komentar