Desa Buara, adalah salah satu desa di Wilayah Kerja Kecamatan Ketanggungan. Jika kita ingin mencapai desa tersebut, maka membutuhkan perjalanan dari Ibukota sekitar 30 menit menuju desa tersebut. Lokasi desa ini berada di selatan desa Baros.
Rata-rata lahan yang ada di desa ini adalah lahan bukan sawah. Lahan sawah sebanyak 426 Ha dan lahan bukan sawah sebanyak 1.407 sehingga total sebanyak 1.833 Ha.
ada 70 RT dan RW. 7. Adapun nama pedukuhan antara lain sbb: 01.Buara 02.Dukuh
Limbangan 03.Dukuh Cisema 04.Dukuh Cikrowok 05.Dukuh Platar 06.Dukuh
Turi 07.Dukuh Cimotong 08.Dukuh Tengah 09.Dukuh Angkrong 10.Dukuh Pasir
Panjang 11.Dukuh Sadap Tinggal 12.Dukuh Cisadap 13.Dukuh Nambo 14.Dukuh
Bangkelung
Jumlah penduduk menurut data BPS 2014 adalah laki-laki 6. 009 dan perempuan 6.166 total ada 12.175 jiwa, sehingga penduduk dibaros lebih banyak perempuannya daripada laki-lakinya. Untuk Kepemilikan rumah dalam kondisi rumah tembok sebanyak 486 dan rumah kayu 478. Sarana pendidikan yang ada hanya TK ada 1, dan Jumlah SD/MI ada 5. Untuk ketersediaan tenaga medis bidan 1, jumlah dukun 5, Sarana peribadatan : Jumlah Masjid 7, Musholla 25. Yang ikut KB antara lain : IUD 63, MOP 7, MOW 15, dan Implant 132, Suntikan 1.596, PIL 520, kondom 30.
Kondisi jalan banyak yang masih jalan tanah,dibandingkan jalan desa beraspal. Usaha Penggilingan ada 17 sedangkan usaha peternakan ada 1.
Desa Buara Ketanggungan |
Di desa ini juga pernah dilakukan Balitbang Kementrian Pertanian melalui kegiatan pengukuran morfologis sapi Jabres dilaksanakan di Dusun Platar,
Desa Buara Kecamatan Ketanggungan, Dusun Dukuh Tengah, Desa Buara
Kecamatan Ketanggungan yang merupakan anggota Kelompok Tani Ternak Sapi
Sugih Mukti. Dengan Hasil pengamatan bahwa sapi
jabres mempunyai warna yang beragam dengan dasar adalah warna merah
yang bercampur dengan putih, hitam; dan warna merah bata. Bentuk tubuh
dan warna sapi jabres umumnya sama dengan sapi Madura yaitu warna
merah bata, tetapi terkadang mempunyai warna putih pada dahi kepala.
Bedanya dengan sapi Madura adalah bentuk badan sapi Jabres lebih besar
dari sapi Madura. Peternak lebih menyukai warna merah dan warna merah
lebih mahal dibanding dengan warna lainnya.
Beberapa
keunggulan sapi Jabres adalah mampu beranak setiap tahun dan mempunyai
adaptasi yang baik pada lingkungan setempat atau dapat dipelihara dengan
digembala. Kondisi ini yang menyebabkan peternak masih menyukai sapi
Jabres dibanding dengan sapi silangan. Laporan dari peternak bahwa an
estrus post partus (APP) adalah 2- 3 bulan. Penyapihan dilakukan umur
6-7 bulan secara alami, dan biasanya induk sudah tidak menyusui pada
anak yang beumur > 6 bulan. Sapi jabres mampu dipelihara sampai
beranak10 kali atau sampai 15 kali bahkan ada peternak yang menyampaikan
pernah memelihara induk yang beranak samapi 21 kali. Pola perkawinan
adalah kawin pejantan pemacek sapi Jabres, sedangkan yang dipelihara
secara gembala perkawinan dilakukan dengan pejantan yang ada dalam
pengembalaan tersebut.
(Bahrul Ulum)
0 komentar :
Posting Komentar