Home » , » Profil Desa Buara Ketanggungan

Profil Desa Buara Ketanggungan

Written By Unknown on Rabu, 17 Juni 2015 | 03.26

Desa Buara, adalah salah satu desa di Wilayah Kerja Kecamatan Ketanggungan. Jika kita ingin mencapai desa tersebut, maka membutuhkan perjalanan dari Ibukota sekitar 30 menit menuju desa tersebut. Lokasi desa ini berada di selatan desa Baros. 

Rata-rata lahan yang ada di desa ini adalah lahan bukan sawah. Lahan sawah sebanyak 426 Ha dan lahan bukan sawah sebanyak 1.407 sehingga total sebanyak 1.833 Ha. 

ada 70 RT dan RW. 7. Adapun nama pedukuhan antara lain sbb: 01.Buara 02.Dukuh Limbangan 03.Dukuh Cisema 04.Dukuh Cikrowok 05.Dukuh Platar 06.Dukuh Turi 07.Dukuh Cimotong 08.Dukuh Tengah 09.Dukuh Angkrong 10.Dukuh Pasir Panjang 11.Dukuh Sadap Tinggal 12.Dukuh Cisadap 13.Dukuh Nambo 14.Dukuh Bangkelung

Jumlah penduduk menurut data BPS 2014 adalah laki-laki 6. 009 dan perempuan 6.166 total ada 12.175 jiwa, sehingga penduduk dibaros lebih banyak perempuannya daripada laki-lakinya.  Untuk Kepemilikan rumah dalam kondisi rumah tembok sebanyak 486 dan rumah kayu 478.  Sarana pendidikan yang ada hanya TK ada 1, dan Jumlah SD/MI ada 5. Untuk ketersediaan tenaga medis bidan 1, jumlah dukun 5,  Sarana peribadatan : Jumlah Masjid 7, Musholla 25. Yang ikut KB antara lain : IUD 63, MOP 7, MOW 15, dan Implant 132, Suntikan 1.596, PIL 520, kondom 30. 

Kondisi jalan banyak yang masih jalan tanah,dibandingkan jalan desa beraspal. Usaha Penggilingan ada 17 sedangkan usaha peternakan ada 1.
 
Desa Buara Ketanggungan
Di desa ini juga pernah dilakukan Balitbang Kementrian Pertanian melalui kegiatan pengukuran morfologis sapi Jabres dilaksanakan di Dusun Platar, Desa Buara Kecamatan Ketanggungan, Dusun Dukuh Tengah, Desa Buara Kecamatan Ketanggungan yang merupakan anggota Kelompok Tani Ternak Sapi Sugih Mukti.  Dengan Hasil pengamatan bahwa sapi jabres mempunyai warna yang beragam dengan dasar adalah warna merah yang bercampur dengan putih, hitam; dan warna merah bata. Bentuk tubuh dan warna sapi jabres umumnya sama dengan sapi Madura yaitu warna merah bata, tetapi terkadang mempunyai warna putih pada dahi kepala. Bedanya dengan sapi Madura adalah bentuk badan sapi Jabres lebih besar dari sapi Madura. Peternak lebih menyukai warna merah dan warna merah lebih mahal dibanding dengan warna lainnya.
 
Beberapa keunggulan sapi Jabres adalah mampu beranak setiap tahun dan mempunyai adaptasi yang baik pada lingkungan setempat atau dapat dipelihara dengan digembala. Kondisi ini yang menyebabkan peternak masih menyukai sapi Jabres dibanding dengan sapi silangan. Laporan dari peternak bahwa an estrus post partus (APP) adalah 2- 3 bulan. Penyapihan dilakukan umur 6-7 bulan secara alami, dan biasanya induk sudah tidak menyusui pada anak yang beumur > 6 bulan. Sapi jabres mampu dipelihara sampai beranak10 kali atau sampai 15 kali bahkan ada peternak yang menyampaikan pernah memelihara induk yang beranak samapi 21 kali. Pola perkawinan adalah kawin pejantan pemacek sapi Jabres, sedangkan yang dipelihara secara gembala perkawinan dilakukan dengan pejantan yang ada dalam pengembalaan tersebut.

(Bahrul Ulum) 

0 komentar :

Posting Komentar