Home » » Anak Gunung, Dimas Mahir Lompat Tinggi.

Anak Gunung, Dimas Mahir Lompat Tinggi.

Written By Unknown on Senin, 20 April 2015 | 00.38


Dimas Prasetio
Menjadi anak gunung tentu memiliki kelebihan tertentu, terutama dalam menghadapi tantangan alam yang masih perawan dan kadang ganas. Seperti yang dialami oleh Dimas Prasetio dalam kehidupan sehariannya selalu mengalami rintangan harus bergelut dengan medan yang sulit untuk menuju kota. Namun dari tempaan tersebut, akhirnya Dimas menjadi remaja yang tangguh dan memiliki otot yang kuat sehingga dalam Olympiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) berhasil merebut emas pada lompat tinggi dan loncat jauh.


“Setiap saat saya turun naik gunung sambil berlari, mungkin ototnya jadi kuat,” tutur Dimas saat menceritakan kemahirannya lompat jauh dihubungi di ruang BP SMA 3 Brebes, Selasa (17/3).

Putra pasangan Khusnan (Peg Perhutani) dan Umi Rodiyah yang bermukim di Gunung Kumbang, Desa Ciseureuh Rt 04/I Kec Ketanggungan Brebes. Dia menceritakan sejak kecil senang lari-lari di gunung yang merupakan anakan Gunung Slamet barat daya. “Lompat-lompat di dataran rendah seperti Brebes bagai berjalan biasa saja,” tuturnya.

Dimas berhasil melampoi lompatan dengan kejauhan 5,45 meter sementara untuk target lompatan di Kabupaten hanya 5 meter. “Saya sedang berusaha untuk bisa melompat sejauh 6 meter untuk tingkat provinsi,” tekadnya.

Sebelumnya, remaja kelahiran Brebes 20 Juni 1997 ini diikutkan gurunya pada cabang lompat tinggi dengan capaian ketinggian hingga 1,63 meter di ajang O2SN 2014.

Untuk lebih menguatkan otot yang dimiliki Siswa kelas XI IPS 4 SMA N 3 Brebes ini, seminggu tiga kali berlari-lari mengelilingi Stadion Karangbirahi bersama teman kakak kelasnya yang satu kost. Kegemarannya berolah raga, menjadikan Dimas bercita-cita menjadi pemain sepak bola. “Saya senang sepak bola juga bola bola voly, tapi saya bercita-cita pengin jadi pemain sepak bola,” ucap Dimas.

Kepala SMA N 3 Brebes Drs Muhromin MPd mengaku senang dengan prestasi peserta didiknya. Dirinya berjanji akan memberikan reward bagi peserta didik maupun guru-guru yang berprestasi. Menurutnya, prestasi akan dicapai bila ketertiban bisa dilakukan oleh seluruh warga sekolah. “Bila ketertiban dalam segala hal bisa terwujud, maka prestasi akan berbarengan juga,” tandasnya. (wasdiun)




0 komentar :

Posting Komentar