KETANGGUNGAN,
Celotehketanggungan.com-Saat anda melewati Jalur Brebes tengah, menuju
arah Purwokerto, tepatnya di Desa Kubangwungu, Kecamatan Ketanggungan
ada potensi UMKM unggulan di Brebes yang tidak bisa anda temui di daerah lain, yaitu potensi yang
cukup mengangkat ekonomi warga yakni Usaha UMKM Tali Tambang.
Rintisan usaha tali tambang ini berbahan pelepah pisang, namun seiring dengan kemajuan zaman kini berkembang menggunakan bahan baku limbah pabrik. Seperti limbah kemasan makanan anak dari plastik dan limbah pabrik tekstil. Yang jelas limbah yang bisa dimanfaatkan adalah limbah panjang, yang dimungkinkan bisa dijadikan tali atau tambang. Dari perjalanan waktu usaha kerajinan tersebut, mereka kini sedang dihadapkan kesulitan bahan baku. Diakui, belakangan ini muncul banyak order pesanan dari luar kota, namun kendalanya bahan baku yang sulit dicari.
Rintisan usaha tali tambang ini berbahan pelepah pisang, namun seiring dengan kemajuan zaman kini berkembang menggunakan bahan baku limbah pabrik. Seperti limbah kemasan makanan anak dari plastik dan limbah pabrik tekstil. Yang jelas limbah yang bisa dimanfaatkan adalah limbah panjang, yang dimungkinkan bisa dijadikan tali atau tambang. Dari perjalanan waktu usaha kerajinan tersebut, mereka kini sedang dihadapkan kesulitan bahan baku. Diakui, belakangan ini muncul banyak order pesanan dari luar kota, namun kendalanya bahan baku yang sulit dicari.
Usaha Tali Tambang Perahu |
Jumlah pengusaha tali tambang di desa kubangwungu sebanyak +- 50 umkm yang melaksanakan usahanya. Dari modal yang terbatas hingga pemodal yang besar. Salah satu pemilik tali tambang yang bernama Tarjono menyebutkan tidak semua daerah bisa melakukan usaha ini. " Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam merangkai limbah menjadi tali tambang," ujarnya kepada celotehketanggungan.com, Jum'at, (21/9).
Ia juga menambahkan untuk Proses pembuatan tali adalah pada mulanya, nilon ( majun), limbah pakaian dan limbah karet disambung memanjang sambil ditarik dengan kincir (alat pemutar). Kemudian sambil memutar kincir, dilanjutkan dengan membalutkan kain yang sudah dipotong-potong memanjang dan membentuk satu pintalan tali kecil. Proses itu kemudian diulang empat kali, sehingga didapatkan empat pintalan tali. Selanjutnya, keempat tali tersebut digulung (dipintal) secara bersamaan kemudian akan didapatkan satu gulung tali kapal yang panjangnya 40 - 50 m
Sekarang
pasar yang sering di kirim oleh para pedagang lebih besar ke kota Batang, Pekalongan hingga Madura, dengan harga jual menggunakan per kg.
satu gulung berisi 40 - 50 meter dan harga per kilogram +- 11000. " Kendala sementara ini adalah sulitnya mencari bahan baku. Untuk
pemasaran tali kapal biasanya disesuaikan dengan order permintaan agar tidak
terjadi penumpukan barang dagangan. Bahan baku untuk pembuatan tali biasaya
didapatkan dari pabrik tekstil lokal serta dari pabrik tekstil sekitar Bandung
dan Jakarta," imbuhnya.
0 komentar :
Posting Komentar