Home » , » JURUS JITU MENGHEMAT BELANJA BULANAN ANDA

JURUS JITU MENGHEMAT BELANJA BULANAN ANDA

Written By Unknown on Kamis, 14 Mei 2015 | 18.16

Penulis : Untung Kasirin
Saat ini, kita sedang menghadapi kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan–jika kita tidak mau menyebut sedang dalam kondisi buruk. Harga-harga barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan dari mulai BBM, beras, gas, tarif dasar listrik, transportasi, dll. Belum lagi nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terus melemah serta pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat. Bahkan, dari obrolan saya dengan beberapa teman, banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan. Akibat kenaikan harga-harga kebutuhan pokok tadi, pos-pos pengeluaran membengkak.  Pos-pos pengeluaran yang mengalami kenaikan cukup serius yang mudah kita amati antara lain transportasi dan makanan.

Sebagai contoh, kenaikan BBM dari 6.500 ke 7.400 menyebabkan biaya transportasi untuk kendaraan pribadi naik sebesar 14%. Artinya, jika sebelumnya pengeluaran untuk bensin sebesar 250.000/bulan, sekarang naik menjadi 300.000/bulan. Bahkan untuk transportasi umum, kenaikannya bisa jadi lebih besar. Misalnya, tarif angkot yang biasanya 3.000, sekarang naik menjadi 3.500 (naik sebesar 17%).

Untuk pos makanan, besarnya juga cukup lumayan. Saat ini, jarang bisa kita jumpai harga makanan di bawah 10.000. Sebagai contoh, harga sebungkus nasi padang untuk makan siang saat ini ada di kisaran 12.000 hingga 17.000.

Menyikapi berbagai kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan tadi, banyak ahli ekonomi dan keuangan yang menyerukan hidup hemat. Sebenarnya, sah-sah saja anjuran hidup hemat saat menghadapi kondisi ekonomi yang sulit.

Namun sejatinya, hidup hemat tidak hanya dilakukan pada kondisi ekonomi yang sulit, tetapi juga harus dilakukan meski dalam kondisi keberlimpahan. Agama Islam bahkan menganjurkan agar umat Islam tidak boros/berlebih-lebihan. Dalam surat Al-A’raf 31, Allah swt berfirman, “Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS Al-A’raf: 31)

Pertanyaanya adalah Bagaimana cara menghemat belanja bulanan?

Beberapa tips sederhana berikut bisa Anda coba dan praktikkan untuk menghemat pengeluaran: Berhenti Merokok Di dunia ini, ada dua jenis orang yang tidak bisa dinasehati, yaitu orang yang sedang jatuh cinta dan para perokok. Perokok, meskipun di kemasan rokok yang mereka konsumsi terdapat nasehat bahkan ancaman bahwa merokok merampas kesehatan, tetap saja sulit meninggalkan kebiasaan merokok. Bagi Anda berkomitmen ingin hidup hemat, berhentilah merokok dari sekarang. Jika Anda biasa merokok sebungkus sehari seharga 15.000, Anda bisa berhemat 450.000 sebulan atau 13,5 juta setahun! Di Yogyakarta, ada seorang bapak yang berprofesi sebagai PNS, berhenti merokok dan menabung uang rokoknya. Setelah beberapa tahun, ia kaget bahwa ternyata tabungannya telah lebih dari 30 juta, jumlah yang cukup untuk umroh atau naik haji. Dengan merokok, selain bisa berhemat, hidup Anda jadi lebih sehat.

Bawa Bekal Makan Siang Ke Kantor Cara ini cukup mudah, terutama buat keluarga dimana sang istri menjadi ibu rumah tangga atau memiliki asisten rumah tangga. Sebelum suami Anda berangkat ke kantor, siapkanlah bekal makan siang. Selain higienitasnya terjamin, membawa makan siang ke kantor bisa menghemat pengeluaran uang makan cukup signifikan.

Sebagai contoh, nasi dengan sepotong ayam goreng atau sepotong daging rendang yang dibawah dari rumah, jauh lebih murah ketimbang membelinya di warung makan.

Pilih transportasi yang tepat, Saya tidak mengatakan angkutan umum lebih murah dari kendaraan pribadi, atau pun sebaliknya. Transportasi yang tepat yaitu transportasi yang relatif murah tetapi nyaman. Dalam memilih transportasi ke kantor, kita membutuhkan perhitungan yang cermat antara biaya dan tingkat kenyamanan. Jika jarak rumah Anda ke kantor kurang dari 5 km, gunakanlah sepeda: hemat dan sehat. Jika jarak rumah ke kantor sekitar 15 km, Anda bisa menggunakan sepeda motor. Dengan kecepatan 30 km/jam (kecepatan yang sangat normal), Anda cuma butuh waktu 30 menit untuk sampai ke kantor. Tapi jika jarak rumah ke kantor lebih dari 20 km, gunakanlah angkutan umum seperti kereta atau bus.

Hati-Hati Dengan Barang Branded Anda mungkin tergila-gila dengan baju, tas atau sepatu branded, dan itu sah-sah saja. Tapi, jika Anda berkomitmen ingin hidup hemat, cobalah untuk tidak menuruti nafsu Anda terhadap barang-barang tersebut. Saya punya kenalan seorang Country Manager sebuah perusahaan IT, tapi tetap bisa hidup hemat. Pada suatu kesempatan, beliau bercerita bahwa kemeja yang beliau pakai tidak dibeli di mal-mal atau boutik, tetapi di pasar tradisional. Bahkan, beliau sering mengajak anak-anaknya makan di warteg pada akhir pekan. Selain itu, barang “bermerek” yang Anda pakai mungkin bisa menunjukkan “kelas”, tapi tidak otomatis menunjukkan kualitas Anda,

right? tongue emotikon Manfaatkan Diskon, Jangan Dimanfaatin Diskon Aturan memanfaatkan diskon adalah: jangan membeli barang karena sedang ada diskon, tetapi carilah diskon untuk barang yang sudah direncanakan akan Anda beli. Perbedaannya sangat jelas. Yang pertama, keputusan Anda membeli dipengaruhi oleh diskon, misalnya saat jalan-jalan ke mall, Anda melihat sepatu sedang diskon 50+20% kemudian Anda membeli padahal Anda belum butuh sepatu baru. Sedangkan yang kedua, Anda sudah merencanakan akan membeli sepatu, kemudian pergi ke beberapa toko sepatu, membandingkan lalu membeli sepatu yang sedang ada diskon untuk mendapatkan harga terbaik.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Penulis :  Untung Kasirin, SEI 

Lahir di Brebes pada tahun 1986. Menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di kota kelahiran. Lulus SMA pada 2004, pernah berjualan bakso di Kota Purwakarta lebih kurang satu bulan lamanya. Pada tahun yang sama, masuk sekolah tinggi kedinasan Politeknik Gajah Tunggal. Tahun 2006, pindah ke SEBI School of Islamic Economics dan menempuh S1 sebagai lulusan terbaik sekaligus tercepat dengan gelar Bachelor of Islamic Economics. Tahun 2010 sempat menempuh program pascasarjana, namun tidak dilanjutkan. Saat ini, aktif sebagai dosen dan peneliti.

0 komentar :

Posting Komentar