Bertepatan dengan tanggal 12 Robiul Awal, tanggal
Nabi Muhammad SAW dilahirkan,
PAC IPNU-IPPNU Kec. Ketanggungan mengadakan Kajian Rutin Aqidah Aswaja, Majlis Dzikir
dan Sholawat yang bertempat di Gedung
Koperasi
Goodwill Desa
Dukuhturi Kecamatan Ketanggungan, Kamis (24/12).
Dalam
sambutannya, Ketua PAC Ikatan Pelajar Nahdhotul Ulama Ketanggungan, Abdul Azid
S.Pd.I mengucapkan terima kasih kepada MWC NU Ketanggungan yang telah
mensukseskan acara kajian rutin PAC IPNU-IPPNU Ketanggungan. “Tujuan dari
diadakannya kajian rutin ini adalah
untuk membentengi dan memperkokoh aqidah ahlussunah waljamaah warga nahdiyin
terutama para pelajar di Kecamatan Ketanggungan”. Tegas Azid.
Sementara,
Ketua MWC NU Kec. Ketanggungan H Slamet Riyadi S.Pd yang juga memberikan
sambutan sekaligus membuka perdana Kajian rutin PAC IPNU-IPPNU Ketanggungan
berpesan kepada para kader untuk menjadi garda terdepan pengembangan Aswaja di
Ketanggungan. “IPNU-IPPNU adalah salah satu badan otonom NU yang menjadi garda
terdepan perjuangan NU, maka harus dibekali dengan aqidah ahlussunah waljamaah
yang kuat agar tidak ikut-ikutan aliran yang membid’ahkan tradisi NU.”
Tandasnya. Lebih lanjut dia berpesan agar tradisi ahlussunah waljamaah yang
sudah ada jangan sampai hilang atau rusak.
Hadir
sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut, Kyai Agus Hadi yang juga pengasuh
pondok pesantren Al-Hikmah Baros menyampaikan tausiyahnya tentang firqoh dalam
islam, merujuk pada kitab Bughyatul Mustarsyidin karangan Syaikh Sayyid
Abdurrahman menerangkan bahwa ada 72 firqoh yang sesat, yang terbagi 7 golongan
yaitu golongan Syiah, Khawarij, Mutazilah, Murjiah, Najariyah, Jabariyah dan Musyabbihah.
“Perbedaan
itiqad yang sangat prinsipil antara ahlussunah waljamaah dengan syiah yaitu
perbedaan rukun iman dan perbedaan khalifah setelah Rasulullah wafat.
Ahlussunah mengakui kekhalifahan Abu bakar, Umar, Ustman dan Ali sedangkan kaum
syiah mengutuk ketiganya karena merampas khalifah dari tangan sayyidina Ali,
menurut mereka sayyidina Ali adalah khalifah pertama”. Agus Hadi yang juga
menjabat sebagai wakil suriyah MWC NU Ketanggungan menasehati agar para pelajar
dan santri memahami perbedaan aqidah ahlusunah waljamaah dan aqidah aliran yang
lainnya.
Acara diawali dengan
pembukaan, dan paduan suara PAC IPNU-IPPNU yang menyayikan Mars IPNU, Mars
IPPNU dan lagu Hubul Wathan. Selain itu, para pengunjung yang didominasi oleh
pelajar tersebut juga dihibur dengan hadroh IPNU-IPPNU Kecamatan Ketanggungan.
(Faedhul Hasan, editor : Slamet DH)
0 komentar :
Posting Komentar